Ahmad Zakir Mando Ditunjuk Jadi Ketua Partai di Halbar

Editor: Taufik
[caption id="attachment_3713" align="alignnone" width="600"] Penyerahan Bendera dalam proses pelantikan | Istimewa[/caption]

JAILOLO,MALUT.CO-Ahmad Zakir Mando, ditetapkan oleh pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar, Provinsi Maluku Utara sebagai nahkoda baru DPD II Partai Golkar Kabupaten Halmahera Barat, menggantikan Samad Hi Moid.


Pengangkatan Zakir itu dilakukan melalui penunjukan langsung oleh pengurus DPD II sebagai Pelaksana Tugas (PLT) DPD I partai Golkar oleh pengurus dan Ahmad Hidayat Mus, saat menggelar acara silaturahmi AHM bersama masyarakat Halmahera Barat (Halbar), Selasa, 11 juli 2017 pagi tadi, di Hotel D'hock.


Ahmad Hidayat Mus saat diwawancarai wartawan mengatakan, pergantian Samad dengan Ahmad Zakir Mando merupakan hal yang biasa dalam organisasi kepartaian. Jadi, pergantian tersebut tidak perlu dipersoalkan


"Ya...itu hal biasa dalam organisasi jadi tidak perlu dipersoalkan. Lagi pula tak ada masalah dalam pergantian itu," ucapnya.


Sementara Samad Hi Moid, menilai pergantian itu wajar dalam dinamika organisasi. Ia juga menerima keputusan partai terhadapnya.


"Golkar sebagai partai besar di negara ini, jadi wajar jika pimpinan DPD I kabupaten Halbar dari kalangan penguasa seperti Ahmad Zakir Mando yang kini aktif sebagai wakil bupati Halbar," katanya.


Meski diganti, ia berkomitmen mendukung setiap program Partai Golkar yang dinahkodai Zakir. Hal itu menjadi bentuk pengabdiannya terhadap partai yang telah mengusungnya selama tiga periode menjadi anggota DPRD Halbar. Dipimpinnya Golkar Halbar oleh salah satu penguasa dipastikan mengubah kondisi politik di wilayah Halbar.


"Ini harus didukung. Karena partai besar harus dipimpin oleh penguasa di daerah," tuturnya.


Sementara Ahmad Zakir Mando, dalam sambutan mengaku dirinya telah menjadi kuning saat diikat dengan jabatan tersebut. Zakir menerima tugas sebagai ketua DPD Golkar Halbar, karena wilayah tersebut dikenal sebagai salah satu basis partai.


Ia juga mengaku menerima Golkar karena merasa simpatik dengan partai yang dikenal dengan cara memimpin keras. Pasalnya, Halbar karakter masyarakat keras perlu diimbangi dengan pemimpin yang juga keras.


"Wilayah ini kalau salah salah atur kita tidak bisa memimpin karena masyarakatnya keras," tuturnya


Lan/Aan

Share:
Komentar

Terbaru