Dedikasi Perjuangan Pergerakan KAMMI

Editor: Taufik
[caption id="attachment_735" align="aligncenter" width="600"] Abd. Rahman Salam (Foto : Kiven Tomahir)[/caption]

Oleh : Abdul Rahman Salam


KA KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Maluku Utara


             


Lahirnya gerakan KAMMI merupakan sebuah keniscayaan, tuntutan dan merupakan fakta yang memaksakan komunitas tarbiyah untuk mengambil langkah strategis untuk bergaining posisi dengan harapan masa depan dapat mengusung laangka-langkah strategis dalam pembangunan.


Ada langkah-langkah strategis KAMMI harus dibangun diatas dalih paradigma, pertama; gerakan da’wah tauhid. Gerakan dawah tauhid ini akan terlahir dari kaders-kaders yang cerdas dalam berpikir, bertindak dan berperilaku. Karena tentunya gerakan tauhid ini membutuhkan kaders yang secara dedikasi memiki pemahaman dan pemikiran yang kuat tentang tarbiyah.


Dan tarbiyah membutuhkan manusia-manusia unggul; manusia yang unggul dalam bacaan-bacaan teks-teks wahyu,  unggul dalam tafsiran-tafsiran kontekstual, dan unggul dengan kemauan dan keberanian yang kokoh  dalam mensosialisaikan pesan-pesan Allah SWT kepada semua manusia.


Kita tentunya menginginkan percepatan pertumbuhan pergerakan dawah tauhid ini, makka perlu kiranya kita juga menguatkan SDM yang kuat; SDM yang bukan hanya kuat dalam beretorika, tetapi kuat dalam mempertahankan hidayah Allah SWT serta kuat dalam menggapai cahaya Ilahi untuk setiap orang yang menjadi obyek da’wah.


Gerakan intelektual profetik; kekuatan dawah tarbiyah sangat menentukan kaders yang secara idea memiliki kekuatan fikroh yang kuat,  dan kekuatan fikroh akan menjadi benteng pertahanan dan perisai dalam ruang dialektika manusia. Kita, tentunya dikelilingi oleh beragam macam corak ruang publik, ruang dimana seseorang dan sekelompok orang membangun wacana dialektika. Tentunya dialetika pengetahuan dengan sugusan ide dan gagasan yang rasional. Untuk menafsirkan setiap ide dan gagasan kita membutuhkan landasan pijak yang obyektif-rasional. Sehingga referensi dalil kita yang rasional dapat diterimah oleh setiap manusia.


Gerakan intelektual profetik harus diikutsertakan dengan gerakan dawah tauhid. Karena kekuatan fikroh memiliki kepentingan bukan untuk saling mendominasi dalam berdialektika tetapi ada unsur untuk merangkul dan mengkonsolidasikan ide, gagasan, dan tindakan dalam satu wadah pergerakan dawah tauhid.


Gerakan sosial independent; gerakan ini menitik beratkan pada kemandirian fikroh, komitmen  akan hal-hal prinsipil dalam pemikiran sosial kritis dengan pola gerakan taauhid. Mengingat lahirnya gerakan sosial ini diakibatkan dari ketimpangan sosial yang dilakukan oleh para penganut kaum materialistik yang menuntun lahirnya kelas-kelas sosial baru.


Gerakan ekstra parlement; gerakan ini memiliki sistem yang berdiri sendiri tanpa ada rasa pengkultusan terhadap seseorang yang menjadi tokoh utama dalam pergerakan. Dan sistem tersebut berdiri sendiri tanpa ana unsur kepentingan diluar sistem yang mengatur sistem tersebut.


KAMMI yang telah mencapai usia ke-XIX saat ini merupakan usia menuju kematangan pergerakan dalam sejarah di bangsa ini. Kaders-kaders KAMMI sudah saatnya menjadi lokomotif tauhid sosial dalam setiap momentum kepemimpinan, harus siap menjadi aktor pergerakan yang tak memiliki keberpihakan terhadap kepentingan personal dalam sebuah sistem. Gelora intelektual harus dibumikan, dan semangat juang individu harus dikobarkan menjadi semangat yang berdaulat pada solidaritas jamaah.


Kiranya catatan pendek  ini menjadi amal bakti kita bersama dalam naungan pergerakan KAMMI dengan usia yang ke-XIX dan semakin memperkokoh kita dipuncak kepemimpinan dengan harapan lahirnya peradaban manusia yang memiliki paradigma ke-Islaman yang paripurna.


 


 


 


 


 

Share:
Komentar

Terbaru