Top 3 Event Apresiasi Menpar di Launching Festifal Tidore

Editor: Taufik
[caption id="attachment_887" align="aligncenter" width="800"] launching Festifal Tidore 2017  di Balroom Gedung Sapta Pesona Jakarta (Foto : Aff/malutco)[/caption]

TIDORE, MALUT.CO - Top 3 event Festifal Tidore agenda Hari Jadi Tidore (HJT) ke 909  diapresiasi Menteri Pariwisata (Kemenpar) RI pada gelar launching Festifal Tidore 2017 yang dilaksanakan di Balroom Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kementerian Pariwisata RI, Rabu malam 5 Maret 2017, pukul 20:00 WIB.


Launching festifal Tidore di Kementerian Pariwaisata RI ini merupakan kali pertama sebagai wujud kerjasama dengan Kemenpar meluncurkan festifal Tidore agenda HJT ke 909 sebagai salah satu festifal budaya nasional dengan mengangkat  tema ”Merawat Tradisi, Mempertegas Jati Diri  Bangsa Maritim.”


Apresiasi Menpar diutarakn dalam sambutan acara ini bahwa top 3 event yang ditetapkan, dinilai akan menjadi daya tarik para traveller untuk mengunjungi Tidore  yakni Parade Juanga pada tanggal 10 April, Perjalanan Kota Paji 11 April, dan Kirab Agung Kesultanan Tidore yang dipadukan dengan pembukaan museum maritim dunia di Kadato Kie.


”Pemilihan top 3 event berikut tempat dan tanggal penyelenggaraan yang pasti ini menjadi daya tarik serta memudahkan para traveller untuk mengunjungi Tidore sebagai destinasi yang memiliki jenis wisata bahari, adventure, alam, religi dan budaya,” kata Menpan Arif Yahya.


"Tadi tari-tariannya bagus, musiknya bagus. Saya minta, Tidore pilih top 3 yang ingin diangkat. Nanti top 3 ini akan kita masukkan dalam agenda kebudayaan nasional. Saya sudah rencanakan, buat Festival Budaya Pesona Indonesia yang acara puncaknya bertepatan pas opening SEA Games 2018," ungkap Arief .


Respon balik permintaan tersebut, Walikota Tidore Ali Ibrahim menyatakan telah menyiapkan top 3 attraction yang dimaksud Menpar Arief.


Persiapan yang matang dalam penyelenggaraan Festival Tidore ini, termasuk bersinggungan langsung dengan Visi dan Misi Kota Tidore Kepulauan, yang memprioritaskan empat sektor pembangunan, yaitu sektor pariwisata, perhubungan, perikanan dan pertanian.


“Salah satu misi pemerintah Daerah, yaitu Penguatan Pembangunan Sosial dan Budaya serta Nilai-nilai kearifan Lokal sebagai Modal sosial untuk mendorong akselerasi pembangunan, sehingga festival ini perlu perhatian penuh secara profesional terutama bersama-sama dengan Kesultanan Tidore untuk terus bersinergi dalam merawat kearifan lokal yang ada,” jelasnya.


Sementara itu, Sultan Tidore Husain Syah menjelaskan tujuan penyelenggaraan Festival Tidore sebagai upaya melestarikan nilai-nilai budaya Tidore yang mencerminkan nilai luhur bangsa guna memperkuat jati diri dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan terbukanya peluang bagi masyarakat luas untuk berperan aktif dalam proses pengembangan wisata budaya.


”Festival Tidore diawali dengan kegiatan Dowaro dalam tradisi ritual adat tidore untuk mengawali setiap kegiatan adat. Dowaro diawali dengan proses kota Tupa/ Sobaka Dorora ke rumah Adat Lima Marga (Fola Sou Rom Toha Tomayou) yang terletak di kaki Gunung Kie Matubu untuk memohon do’a dan restu,” ujar Sultan Tidore Husain Syah.


Di selal-sela diskusi usai acara, Sultan Tidore Husain Syah menekankan penyampaian Menpar dan mengharapkan Pemerintah Tidore perlu menyimak dan menindaklanjuti bobotan pernyataan tersebut. Sehingga Wisata yang didalamnya ada kultur dan sejarahnya dapat dipromosikan secara baik. (Aff/Rky)


 

Share:
Komentar

Terbaru