Miris! Tidak Ada Biaya, KONI Tikep Batal Ikut PORPROV

Editor: Taufik
TIDORE,MALUT.CO-Situasi cukup miris terjadi pada Atlet-Atlet yang sudah berlatih berbulan-bulan, pasalnya Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (Porprov) ke II Tahun 2017 di Tobelo, tidak akan lengkap diikuti 10 Kabupaten dan Kota di Provinsi Maluku Utara. Disaat kabupaten dan kota lainnya sibuk mempersiapkan kontingennya masing-masing, Kota Tidore Kepulauan justru batal mengikuti ivent terbesar Provinsi tersebut.

Pembatalan tersebut diputuskan dalam rapat Komite Olahraga Nasional (KONI) Kota Tidore Kepulauan pada Selasa, 1 Agustus 2017, dengan alasan tidak ada biaya.

Ketua Harian KONI Kota Tidore Kepulauan Abdulrahman Rajak kepada wartawan membenarkan bahwa pembatalan disebabkan tidak ada biaya untuk 12 Cabang Olahraga (Cabor) yang sudah siap ke Tobelo.

"Awalnya KONI sudah mengajukan ke Pemerintah Daerah 1,6 Milyar dan dikonfirmasi oleh pemkot hanya diakomodir 500 juta dalam Perubahan" tutur Abdulrahman seusai memimpin rapat dengan perwakilan 12 Cabor dan pelati pada Rabu, 2 Agustus 2017 di Kantor KONI Kota Tidore Kepulauan.


[caption id="attachment_4255" align="alignnone" width="600"] Suasana rapat antara KONI dengan perwakilan 12 Cabor dan pelati | Malut.Co[/caption]

Jika hanya 500 Juta, lanjut Abdulrahman, tidak cukup untuk membiayai 12 cabor ke Porprov, pasalnya untuk membiayai sepak bola saja butuh anggaran yang cukup besar.

Saat ditanya soal dana hibah yang dianggarkan dalam APBD 2017 sebesar Rp 1 milyar, Abdulrahman menjelaskan bahwa pasca dilantik Senin 8 Mei 2017 lalu, KONI Kota Tidore Kepulauan tidak tahu soal dana tersebut karena dikelola oleh pengurus sebelumnya.

"Anggaran Rp 1 milyar ditetapkan pada tahun 2016 untuk anggaran 2017 itu saya tidak tahu, tetapi setahu saya itu dana 1 milyar habis di bulan Maret setelah konfirmasi ke pihak Keuangan" ungkapnya.

Lebih lanjut, Abdulrahman mendesak kepada pemerintah daerah agar mengaudit anggaran hibah yang dikelola oleh pengurus KONI sebelumnya. 

Dia mengakui bahwa dengan habisnya anggaran tersebut berimplikasi pada gagalnya atlet yang akan berjuang mengangkat prestasi olahraga kota Tidore Kepulauan di tingkat Provinsi.

Red
Share:
Komentar

Terbaru