Sambut malam seribu bulan dengan seribu Pelita

Editor: Taufik
[caption id="attachment_3218" align="alignnone" width="600"] Suasana sepanjang jalan Deaa Gorua menyambut malam Lailatul Qadar | Zet-Malut.Co[/caption]

TOBELO,MALUT.CO-Malam Lailatul Qadar atau lebih dikenal dengan malam seribu bulan adalah malam paling dinanti bagi umat Islam. Pada sepuluh hari terahir bulan Bulan ramadan.


Lailatul Qadar atau lebih akrab disebut malam Ela ela oleh masyarakat Maluku Utara (Malut), disambut dengan cara berbeda oleh sejumlah masyarakat. Warga desa Gorua Kecamatan Tobelo Utara sendiri menyambut malam Ela Ela  dengan membakar seribu lampu pelita berbahan bambu yang dipajang sepanjang jalan utama.


“Kegiatan ini merupakan inisiatif pemuda gorua,”ujar Safrudin Doya selalu kordinator kegiatan seribu Ela Ela. Rabu 21 Juni 2017. Pukul 18.00, malam ini. selain menunaikan ibadah sebagai tradisi umat islam sebagaimana diriwayatkan. Kegiatan ini juga bertujuan menumbuh kembangkan tali persaudaraan dalam kehidupan bermasyarakat.  Tradisi Ela Ela sendiri kini tampaknya pelan pelan sudah mulai ditinggalkan. Apalagi pelita berbahan bambu. Bagi kebanyakan orang lebih suka menggunakan pelita berbahan selain bambu. Kegiatan seribu Ela Ela ini selain mempersatukan masyarakat, kiranya tradisi Ela Ela menggunakan bambu selalu terpelihara.


“Semoga kita bisa keluar menjadi pemenang selama satu bulan diuji,” Tutup Safrudin yang juga sebagai anggota Polri.


Terpisah, Sekertaris kegiatan seribu Ela Ela, Muhammad Arqam Baba mengaku bangga karena pemuda telah menyukseskan kegiatan ini. “Saya bangga menjadi pemuda Gorua,” singkatnya. Rabu 21 Juni 2017.


Pantauan Malut.co. pembakaran Ela Ela dilakukan setelah usai shalat Maghrib. yang langsung dipimpin oleh Imam mesjid Almuttaqin Alwi Abbas dengan iringan doa.


Zet/Aan

Share:
Komentar

Terbaru