Penumpang Melonjak, Trip Ditambah

Editor: Taufik
[caption id="attachment_3221" align="alignnone" width="574"] Suasana pelabuhan penyebrangan Tobelo-Morotai, di Desa Gorua Kecamatan Tobelo Utara| Zet-Malut.Co[/caption]

TOBELO,MALUT.CO-Empat Hari menjelang lebaran Idul fitri 1438 Hijriah, aktivitas Pelabuhan Penyeberangan Tobelo-Morotai, mulai diramaikan pemudik. Pihak Angkutan Sungai Danau dan Perairan (ASDP), menambah trip untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.


Kepada Malut.co. Kepala ASDP Isra Ali mengatakan, menjelang hari raya jumlah penumpang ke Morotai meningkat dibanding sebelumnya. Arus mudik penumpang mencapai 400 orang, sedangkan biasanya hanya mencapai 100 lebih penumpang.


“Hitungan tersebut berdasarkan tiket yang terjual,” ujar Isra.


Jumlah kendaraan juga ikut meningkat. Sebelum lebaran hanya memuat 30 kendaraan roda dua maupun empat. Sementara mudik meningkat hingga 50 kendaraan.


“Karena melonjak ini, trip kami tambah dari dua menjadi tiga kali sehari,” katanya.


Sejauh ini tidak ada penambahan armada karena dianggap satu armada sudah cukup melayani lonjakan penumpang. “Saya prediksi H-3 penumpang akan lebih banyak,” ungkap Isra.


Jika dibandingkan dengan mudik sebelumnya tidak terlalu jauh berbeda. Sebab, lonjakan penumpang hanya berkisar 400 orang. Begitupun kendaraan yang meningkat di atas 40 sampai 50.


Armada Laik


Soal standar pelayanan, sejauh ini Ferry Bandeng masih layak digunakan sehingga tidak bakal mengecewakan.
Sadam (27), salah satu penumpang dari Morotai mengaku, pelayanan pihak kapal dinilai masih cukup baik. Fasilitas tempat duduk dan tempat tidur juga telah disediakan.


Pantauan Malut.co di Pelabuhan Speadboat Angin Mamiri mengalami hal yang sama. Jasi Parati sang Motoris Tobelo-Morotai menyatakan arus mudik sudah menjadi langganan, jumlah penumpang meningkat, sehingga trip harus ditambah.


“Biasanya cuman dua kali. Tapi arus mudik justru tiga sampai empat kali bolak balik,” kata Jais.


Sedangkan standar operasi speadboat selalu diawasi oleh perhubungan jadi tidak sembarangan. Misalnya, speedboat yang sudah tidak layak tidak diizinkan untuk operasi.


“Soal pelayanan dan keselamatan penumpang kami selalu jaga,” tutupnya.


Zet/Aan

Share:
Komentar

Terbaru