Salah satu Apotik di Halbar | Foto Ruslan Habsy |
JAILOLO,MALUT.CO - Stok Obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Halmahera Barat (Halbar) habis membuat beberapa keluarga pasien geram. Pasalnya, setiap kali menerima resep obat dari dokter, mereka harus membelinya di apotik di luar RSUD.
"Kita kan pake BPJS, artinya, baik obat ataupun seluruh biaya masuk dalam BPJS. Kalaupun beli obat di luar, maka kita harus bayar," keluh Irwan Faruk, salah satu keluarga pasien RSUD Halbar, Senin (4/12/2017).
Irwan pun berharap obat di RSUD harus tetap tersedia. Sebab jika ada pasien kritis, dengan kekosongan obat baik di RSUD dan apotik maka akan berakibat fatal pada pasien.
"Kalau apotik di luar RSUD juga tidak ada bagaimana nasib pasien yang sedang sakit? Ini kan sama saja kita dipersulit, bahkan mengancam keselamatan orang sakit," tutur Irwan.
Menyikapi hal ini, Dirut RSUD Halbar, dr. Hi Syafrullah Radjilun, saat dikonfirmasi Malut.Co, pada Senin, 04 Desember 2017 di ruang kerjanya mengakui, jika di tahun 2017, pihaknya mengalami keterbatasan anggaran, sehingga berdampak pada stok obat yang selalu saja berkurang.
"Yang ada di kita hanyalah obat generik, seperti, amoxcilin dan sejenisnya. Makanya, kalau untuk obat paten, seperti amoxidan dan sejenisnya itu disediain di apotik luar seperti Kimia Farma," aku Dirut.
Meski demikian, dalam kesempatan itu dirinya menyarankan agar bagi pengguna BPJS, agar pengambilan obat di apotik yang berada di luar RSD, agar disertai dengan kwitansi nota pembelian, untuk dimasukan kembali ke RSD guna dilakukan pergantian biaya.
"Jadi kwitansinya nanti dikembalikan ke kita, sehingga pemotongan di BPJS, akan dikembalikan," saran Dirut.
Sebab menurutnya, pergeseran dana BPJS ke RSD terhitung baru sampai Mei. Dengan itu, Juni hingga desember belum ada. Maka hal itu juga menjadi kendala piham RSUD dalam penyedian obat.
Lan