Sewa Jet Ski Mahal, Realisasi PAD Jongkok

Editor: Redaksi
Jet Ski yang Terparkir di Guest Hoese
TIDORE, M.id, - Jet Ski yang dikelola Dinas Pariwisata Kota Tidore Kepulauan, sepi peminat, sebabnya harga sewa yang terbilang mahal. Akibatnya target pendapatan asli daerah (PAD) dari sewa tersebut tidak terealisasi.

"Kalau di Manado, khususnya di Pantai Tasik Ria, kita (saya) cuma sewa 1 jam dengan harga Rp. 300.000,- dan dilengkapi baju pelampung serta kacamata penahan air," tutur Nuryadi Muksin, salah satu wisatawan lokal yang ditemui malut.id di pantai Ake Sahu pada Minggu, 8 September 2019 lalu.

Jet Ski yang dibeli menggunakan anggaran APBD 2017 lalu, senilai Rp 300 juta sebanyak 2 unit, dapat disewa dengan harga Rp 150.000,- per 15 menit. Untuk pengelolaan Jet Ski tersebut diatur dalam peraturan daerah nomor 7 tahun 2013.

Dari harga sewa tersebut telah menyumbang PAD dengan total dari Dinas Pariwisata tahun 2018 kemarin sebesar Rp. 20.000.000,- dari target yang diberikan sebesar Rp. 40.000.000,.

Menanggapi Hal tersebut, kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore Kepulauan, Hi Yakub Husen mengakui bahwa salah satu amenitas berupa Jet Ski yang dikelola Dinasnya ini dibilang mahal karena pemakaian bahan bakar minyak yang cukup boros.

"Dari laporan, biasanya jika dipakai 1 jam itu menghabiskan bahan bakar berjenis bensin sebanyak 60 liter," ujar Yakub pada Selasa, 10 September 2019 di Ruang kerjanya petang tadi.

Belum lagi, lanjut Yakub, jika ada yang sewa, harus ditarik dari gudang penyimpanan yang saat ini dititipkan di gedung Wisma Guest House ke bibir pantai menggunakan mobil yang harus disewa oleh pengelola. Sebab hingga saat ini, Dinas Pariwisata belum ada tempat labuh khusus.

Yakub berharap ada pengelola dari pihak ketiga sehingga dapat bekerja sama untuk mengembangkan usaha tersebut untuk meningkatkan PAD Kota Tidore Kepualauan.

"Kalau ada masyarakat yang punya keinginan dan hobby untuk mengelolanya ya silahkan, asalkan prinsipnya pemberdayaan," harapnya.

(Ir)
Share:
Komentar

Terbaru