Bupati Frans Lantik 47 Kades Termasuk Ijazah Palsu

Editor: Redaksi
Suasana pelantikan | Foto Istimewa 

TOBELO,MALUT.CO - Bupati Halmahera Utara Frans Manery Senin, 6 November 2017, pagi tadi telah melanti sebanyak 47 Kepala Desa (Kades) di wilayahnya. Dari 47 kades itu, termasuk dua kades dituduh menggunakan ijazah palsu. 

Bupati Frans dalam sambutannya menegaskan, agar para kepala desa melaksanakan amanat masyarakat secara baik. 

Selain itu dikatakan Frans, rawat perasaan senang rakya desa masing-masing. Sebab beberapa persoalan yang terjadi belakangan tentu menjadi catatan penting untuk kita semua. 

“Hati-hati gunakan ADD maupun DD. sebab, kalian terus dikontrol,” cetusnya. Selain itu kata Frans, setelah dari sini tugas Kades yang telah dilantik adalah bagaimana  menciptakan harmonisasi di desa. Apalagi, rata rata para lawan dalam Pilkades yang hampir seluruhnya belum legowo terhadap kekalahan. 

“Ajak lawan kalian untuk sama - sama membangun desa. Jangan jadikan mereka sebagai musuh,” Himbau Frans.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Halut, Nyoter J Koenae menghimbau agar gunakan ADD maupun DD Berdasarkan kepentingan umum. Bukan kepentingan Kades. Ke depan, Kades bukan hanya fokus pada pembangunan fisik maupun non fisik. Tapi, harus juga menciptakan lapangan kerja lewat ADD dan DD.

“Jadi harus buat program yang produktif. Bukan malah sebaliknya,” Jelas Nyoter. Dalam kesempatan itu Nyoter juga menegaskan, ada beberapa Kades yang dilantik ini terindikasi menggunakan Ijazah Palsu. apabila, nanti terbukti. Meskipun sudah dilantik pasti akan dikeluarkan surat pemberhentian. 

“Jadi Kades yang sudah dilaporkan. Jika terbukti maka tetap akan diberhentikan,” Tegas Nyoter.

Sekadar diketahui, dalam pelantikan tadi. Terdapat dua Kades yang sudah dilaporkan antara lain Kades Desa Togoliua Kecamtan Tobelo Barat dan Desa Ngidiho Kecamatan Galela Barat. Keduanya, terindikasi menggunakan ijaza palsu pada pemilihan Kades. 

Sementara itu para pendukung kepala desa yang dilantik tampak memadati halaman kantor bupati, kedatangan mereka untuk menyaksikan secara langsung prosesi pelantikan pemimpin mereka. 
Menariknya, mereka menghandiri pelantikan seperti sedang berunjuk rasa, mereka menggunakan sound system, melantungkan musik bergojet secara beramai - ramai mengiringi proses pelantikan itu.

Zet
Share:
Komentar

Terbaru