Tulilamo Kesultanan Jailolo: Kami Tidak Kenal Al-Hajj Kaicil.

Editor: Redaksi

Terlihat sejumlah masyarakat adat yang membubuhkan tandatangan serta cap jempol sebagai bentuk dukungan terhadap putra Sultan Alm. Abdullah Sjah | Malut.Co/Ruslan Habsy
JAILOLO,MALUT.CO - Pernyataan Al-Hajj Kaicil Muhammad Sidik Sjah, pada Minggu (29/10) kemarin,  yang meminta pihak Kesultanan Jailolo jangan mengangkat sultan setelah wafatnya  Sultan Abdullah Hariyanto Syah ditepis perangkat Adat Kesultanan Jailolo.

Menurut Tulilamo Kesultanan Jailolo, Awat Lolori saat diwancarai wartawan, Senin (30/10), bahwa perangkat adat serta masyarakat adat Kesultanan Jailolo tidak mengetahui siapa itu Al-Hajj Kaicil Muhamad Sidik Sjah.

Pasalnya, pengakuan Muhamad Sidik Sjah jika dirinya sebagai sultan, justru tidak masuk dalam sistem Kesultanan Jailolo, sehingga pihak perangkat adat tidak merespon terkait siapa itu Muhamad Sidik Sjah.

"Haji Sidik itu tidak masuk dalam sistem yang kita miliki, makanya kita tidak akan merespon pernyataan yang telah diberitakan di sejumlah media," tegasnya.

Lanjut Awat,  masyarakat adat Jailolo saat ini mengetahui yang akan melanjutkan tahta Kesultanan Jailolo menggantikan Sultan Abdullah Hariyanto Sjah adalah putra tunggal dari almarmum yakni, Rosenu Heru Prawoto.

Awat menjelaskan,  saat ini masyarakat adat Jailolo yang berada di semua desa telah melakukan pengisian nama di spanduk yang berwarna putih dengan mengunakan cap berwarna merah.

"Hal ini sebagai bentuk dukungan masyarakat adat untuk putra tungal Sultan Jailolo demi melanjutkan tahta Kesultanan Jailolo pasca wafatnya Almarhum Abdullah Hariyanto Sjah," ungkap Awat.

Dia menambahkan, untuk proses pengangkatan Sultan Jailolo menggantikan posisi almarhum Abdullah Sjah akan dilakukan dalam waktu dekat. 

Lan
Share:
Komentar

Terbaru