Gelar Diskusi, Fomakati Usung Tema "Kelapa Genja, Solusi Atau Bencana?"

Editor: Redaksi
Suasana Diskusi | Foto Istimewa

MANADO,MALUT.CO - Forum Mahasiswa Kota Tidore Kepulauan (Fomakati) Manado, Kamis, 19 Agustus 2017 malam tadi melaksanakan diskusi mingguan dengan mengusung tema "Kelapa Genja, Solusi Atau Bencana?"

Diskusi yang digelar di depan Asrama Nuku Lorong Maesa Manado ini menghadirkan dua akademisi Universitas Samratulagi seperti Dr. Abdurahman SH.MH dan Nasrun Sandia, S.Sos, M.Si serta dihadiri sejumlah Pengurus dan Anggota Fomakati.

Ketua Fomakati-Manado, Nurnayati Irwan dalam rilisnya yang disampaikan Via WhatsApp dini hari tadi, menyampaikan bahwa forum ini merupakam cara untuk mengasah intelektual mahasiswa agar dapat menjadikan Fomakati sebagai wadah edukasi bagi para anggota.

Dirinya menambahkan bahwa selain diskusi, Fomakati juga menghadirkan berbagai model edukasi, semisal bedah film, forum literasi, serta diskusi tentang wacana Nasional dan wacana lokal seperti malam ini dilaksanakan

"Selaku putra - putri Daerah, kami (Fomakati/red) punya kewajiban untuk menginstrupsi kepada pemerintah daerah ketika kebijakannya salah. Namun untuk melakukan hal itu, tentu disertai dengan kajian-kajian ilmiah," ujarnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa peran mahasiswa teruji saat masyarakat sedang mendapat kesusahan akibat sebuah kebjikan pemerintah. Untuk itu, malam ini kami mengusung tema "Kelapa Genja, Solusi atau Bencana?" yang menjadi viral di kota Tidore Saat ini.

"Hampir satu bulan terakhir Investasi Kelapa Genja menjadi trending topik di media sosial, mulai dari status tanah, MoU dengan investor, Sampai Rekomemdasi sepihak oleh lembaga wakil rakyat yang mengusung slogan kolektif kolegial, belum lagi soal kesepakatan warga yang belum ditunaikan Pemerintah" sebutnya.

Untuk itu, lanjutnya, melalui forum ini, anggota fomakati Manado mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan persoalan terkait.

"Soal investasi kelapa Genja ini, Kami mengundang Pakar Hukum semisal Mener Man (sapaan akrab Abdurahman Konoras) yang berbicara dalam pandangan Hukum Agraria serta Mener Nasrun Sandia yang bicara dar sisi sosial budaya dan kebijakan publik," ungkapnya.

Nurnayati Irwan atau biasa disapa Ati, juga menyampaikan bahwa dari hasil diskusi ini akan dibuat rekomendasi tertulis yang diuraikan menjadi sikap Fomakati serta tawaran solusi kepada Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dan DPRD Kota Tidore Kepulauan sebagai bahan pertimbangan.

Red
Share:
Komentar

Terbaru