'Morning Phase' Beck: Reinkarnasi dalam Kehidupan yang Lebih Baik

Editor: Taufik

'Sea Change' adalah album yang dirilis Beck pada 2002, karya yang dibuat setelah Beck mengalami patah hati akibat kandasnya hubungan dengan Leigh Limon, tunangannya kala itu. Majalah Rollingstone mengulasnya sebagai "the best album Beck ever made". Saya kurang setuju; 'Odelay' (1996) still the best for me. Dan, ketika mendengar pertama kali album 'Morning Phase', album ke-12 setelah 12 tahun 'Sea Change', seketika saya tahu apa yang akan saya pakai sebagai judul untuk resensi ini.

Saya mengetahui tentang Beck pertama kali sejak mendengar album 'Guero' (2005). Beck dikenal sebagai salah satu musisi yang tidak bisa ditebak dalam bermusik. Terkadang menggunakan sample percakapan orang, synth yang mengeluarkan bunyi-bunyi menganggu, bahkan mencampurkan unsur hip-hop dalam musik yang ia ciptakan.

Namun, pada 'Morning Phase', meski mirip dengan reinkarnasi 'Sea Change' sebagai salah dua album paling “galau” milik Beck, album ini terdengar lebih bijaksana dan masuk akal baik perbendaharaan lirik hingga aransemen musikalnya yang melankolis akustik.

Penggalan kata pertama dari judul album, ‘Morning’ resmi jadi lagu pembuka (‘Cycle’ tidak masuk hitungan karena hanya intro string instumental). Berdurasi lebih dari 5 menit, lagu ini terdengar sedikit berlarat dengan tempo yang cukup lambat. ‘Say Goodbye’ memberikan kesempatan untuk menunjukkan keahlian koboi Beck mengolah nada-nada country-rock. Sedangkan ‘Blue Moon’, sebagai single pertama punya keistimewaan pada interlude-nya.

Salah satu pilihan terbaik jatuh pada track berjudul ‘Unforgiven’ yang (mungkin) lebih condong ke post-rock. “Somewhere unforgiven / I will wait for you,” sederhana namun indah. Kesederhanaan itulah yang menjadi daya tarik Morning Phase. Seperti yang ditunjukkan Beck pada lagu selanjutnya, “Don’t Let It Go”, yang diucapkan Beck sebanyak 4x dalam chorus-nya.

Kata kedua, ‘Phase’ menghadirkan kembali string orchestra yang dipimpin langsung oleh David Campbell, komposer asal Kanada sekaligus ayah kandung Beck. Unsur progresi yang paling menonjol terdapat pada ‘Blackbird Chain’ dengan ketukan ganjil namun tetap bisa dinikmati sekalipun Anda tidak pernah mendengar lagu Beck sebelumnya. Judul ‘Turn Away’ menunjukkan kekuatan folk yang saya rekomendasikan secara personal menjadi salah satu soundtrack film 'The Secret Life of Walter Mitty'.
 
Hingga ditutup oleh lagu berjudul ‘Waking Light’, saya tetap bisa menikmati hampir semua lagu di Morning Phase. Meski saya sebut sebagai sebuah reinkarnasi, 'Morning Phase' tidak sama dengan 'Sea Change'; yakni menjadi sebuah album patah hati yang terlalu mengenaskan. Itulah sebabnya mengapa di ulasan ini saya menambahkan kalimat “dalam Kehidupan yang Lebih Baik” pada judulnya.

Rendy Tsu (@rendytsu) saat ini bekerja sebagai Music Publicist salah satu perusahaan rekaman terbesar di Indonesia.

Share:
Komentar

Terbaru