Tuding PDIP Sarang Komunis, Seorang Khotib Dipolisikan

Editor: Redaksi
Ahmad Ishak saat membuat pengaduan di Polres | Foto Istimewa

TIDORE,MALUT.CO - Wahid Umasangaji, Khotib Sholat Jum'at di Masjid Nurul Yakin, Kelurahan Gurabati, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), di polisikan oleh pengurus PDIP setempat, pada Jumat (08/12/2017). 

Wahid dilaporkan ke polisi karena dalam materi khotbahnya itu, menyebut partai banteng merah itu sebagai sarang komunis. Bahkan kalimat itu ulang-ulang sebanyak tiga kali, sekaligus menyebut nama partai, yakni PDI-P. 

Hal ini dibenarkan Ketua DPC PDIP Kota Tikep, Ahmad Ishak yang juga menjadi jamaah pada shalat Jumat. 

"Beliau menyampaikan materi khotbah kurang lebih 3 kali menyebutkan nama PDIP" ujar Ahmad, saat ditemui sejumlah awak media seusai mengajukan laporan di Polres Tidore Kota Tikep.

Lebih lanjut, Ahmad membenarkan bahwa diawal materi, Wahid Umasangaji menghimbau kepada masyarakat agar tidak memilih partai berlambang kepala banteng tersebut karena dalam PDIP, ada kader yang menulis buku dengan judul "Aku Bangga Menjadi Anak PKI"

Selain itu, Wahid yang diketahui baru datang dari Kalimantan, kembali menghimbau kepada masyarakat Gurabati mengharamkan memilih PDIP.

Sebelum menutup khotbah yang pertama, lanjut Ahmad Ishak, Khotib kembali mengintruksikan kepada masyarakat untuk jangan memilih PDIP karena PDIP adalah sarang Komunis.

"Karena tiga statemen tersebut, saya atas nama pimpinan partai setelah mendapat ijin dari ketua DPD PDIP Maluku Utara dan Korwil DPP PDIP wilayah timur, saya kemudian diinstruksikan untuk melapor ke polres" tegas Ahmad. 

Dari Pantauan media ini, Ahmad Ishak dan puluhan kader PDIP Kota Tikep mengadukan persoalan ini kepada pihak kepolisian sekitar pukul 15.30 Wit pada Jumat, 8 Desember 2017.

Red

Share:
Komentar

Terbaru