Danny Missy | Foto Istimewa |
JAILOLO,MALUT.CO- Bupati Halmahera Barat (Halbar) Danny Missy, menuding pemberitaan wartawan liputan Halbar (KJH) sembarangan.
Hal tersebut disampaikan Danny, saat diwawancarai sejumlah wartawan dilobi lantai I Kantor Bupati Halbar, Kamis 26 Oktober 2017 sore tadi.
"Apa lagi yang mau ditanyakan? tanyakan saja? jangan diberitakan sembarangan lagi," ungkap Danny sambil tersenyum dan meninggalkan wartawan.
Danny meski tidak menyebut satu persatu berita yang dinilai sembarangan ditulis. Tapi, orang nomor satu di Halbar itu menyindir wartawan dengan ucapan menulis sembarangan karena diduga kuat ada berita tertentu yang tidak menyenangkan hati seperti berita 'KNPI Halbar meminta BNN publis tes Urine dan berita soal Keuangan Pemkab Merosot' yang dipublis sejumlah media.
Terpisah Ketua Komunitas Jurnalis Halbar (KJH) kabupaten Halamehera Barat (Halbar) Ruslan Habsy, saat diminta tanggapan oleh sejumlah wartawan, menyarankan kepada rekan pewarta tidak menilai lebih atas pernyataan Bupati yang menyebut wartawan menulis sembarang. Karena, bisa jadi beliau bersendagurau saja karena keakraban dan kedekatan beliau dengan pewarta.
Tapi jika rekan pewarta merasa telah berulang kali Bupati menuding pewarta menulis berita sembarangan. Maka Bupati diminta merekap berita yang mana yang disebut sembarang guna pihak media bisa meralatnya atau klarifikasi.
Ketua KJH menilai saat kepemimpinan Danny-Zakir, memasuki masa dua tahun kepemimpinan, belum ada berita yang dimunculkan tanpa dasar. Bahkan hingga kini berita terkait kasus korupsi sekalipun belum intens dipublis oleh media terkecuali berita terkait dugaan korupsi proyek irigasi Lolori dan Gamtala beberapa bulan lalu.
"Berita mana yang sembarangan ditulis belum dibuktikan? Karena jika berita itu salah ditulis maka media tidak pernah menutup diri meralat berita tersebut. Maka itu, jangan menjadikan citra wartawan buruk hanya karena ulah berita yang tidak disenangi oleh sumber." Ucap Ruslan.
Meski begitu, KJH berterimah kasih atas pernyataan Bupati guna pewarta bisa berhati-hati dalam menyampaikan informasi ke publik dalam bentuk berita. Dirinya meminta demi menjaga citra wartawan dan media dimata publik dan mitra kerja pewarta, maka wartawan yang bertugas di kota Ternate diharapkan dapat membantu follow up berita penangan kasus dugaan korupsi Irigasi desa Gamtala dan Lolori serta jembatan Akediri dan Akelamo yang kasusnya kini ditangani Polda Maluku Utara. Hal itu dilakukan guna apa yang pernah dipublis oleh media terkait dugaan korupsi dapat terbukti kebenaran di mata publik.
Red