Halut Masuk Rawan Narkoba

Editor: Taufik
[caption id="attachment_2745" align="alignnone" width="600"] Kepala BNNP dan Kepala BNNK Halut saat diwawancarai awak media | Zet-Malut.Co[/caption]

TOBELO, MALUT CO. Halmahera Utara (Halut), Rupanya masuk dalam kategori daerah rawan Narkoba. Ini menjadi tanggungjawab besar bagi Pimpinan baru Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK), Kabupaten Halmahera Utara.


Hal disampaikan langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP), Richar M Nanggolan.
Dalam serah terima jabatan (Sertijab), dilingkup BNNK Halut. Yang mana Meliana Mahundingan menggantikan Deni Tonoro.


Kepada kepala BNNK Halut yang baru. Richar meminta agar bekerja keras dalam memberantas peredaran Narkoba. Sebagaimana menjadi Tupoksi BNN. "Untuk menyukseskan program BNN. Kita dituntut harus kreatif," Pesannya. Kamis 8 Juni. Kedepan lanjut dia, program BNN setiap ketua jangan hanya terpaku pada program DIPA. "Selain menjalankan program DIPA. Kita juga punya cara kreatif, untuk memberantas narkoba," Tambahnya.


Sementara Meliana Mahundingan, selaku kepala BNNK yang baru mengaku sangat mengapresiasi pesan dari pimpinanya. Menurut dia hal ini hampir sama disampaikan oleh Bupati Halut terhadapnya. "Saya diberikan masa percobaan oleh bupati selama 6 bulan. Maka saya harus bekerja keras untuk membuktikannya," Janji Meli, Kamis 8 Juni 2017.


Meli menyatakan bantuan dari semua pihak sangat dibutuhkan. "Kepada semua lapisan mari sama-sama kita berantas narkoba," Ajak Meli.


Terpisah, Deny Tonoro mantan Ketua BNNK kepada awak media menyampaikan laporan keuangan. Dimasa kepemimpinanya dianggarkan oleh BNN senilai Rp 1.357.66.03. ( Satu Milliar tiga ratus lima puluh tujuh enam ratus enam puluh tiga juta) dan telah terealisasi lewat program senilai. 748.425.99.


"Jadi pertanggungjawabanya akan saya serahkan," Singkatnya.


Zet/Aan

Share:
Komentar

Terbaru