Begini Tuntutan Massa Aksi Soal Kematian Hafifah Kepada Pihak Kepolisian

Editor: Taufik
[caption id="attachment_965" align="aligncenter" width="600"] Massa aksi di depan Polres Kota Tidore Kepulauan (Foto : Ramly/malutco)[/caption]
 TIDORE, MALUT.CO - Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menuntut pihak Kepolisian segera menuntaskan kematian Bidan Hafifah Arahman (24) yang hingga kini belum menemukan titik terang.

Tuntutan ini disampaikan saat aksi unjuk rasa di halaman Polres Kota Tidore Kepulauan pagi tadi sekira pukul 09.00 WIT pada Selasa, 11 April 2017. Massa aksi yang diperkirakan berjumlah 150 orang ini mendesak pihak kepolisian agar secepatnya menangkap dan menghukum seberat-beratnya pelaku pembunuhan Bidan Hafifah.

“Kami memberikan waktu kepada pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pembunuhan Hafifah ini selama 15 hari,” kata pimpinan massa aksi, Hi. Sukma Albanjar yang juga ketua IBI cabang Tidore Kepulauan.

Selain itu, massa aksi yang berorasi kurang lebih sekitar 2 jam tersebut mengecam kepada pihak kepolisian akan menarik seluruh bidan yang bertugas di wilayah Kota Tidore Kepulauan apabila kasus ini belum terselesaikan berdasarkan waktu yang telah mereka tentukan.

“Kalau sudah sampai batas waktu yang di tentukan kemudian kasus ini belum juga terselesaikan maka untuk sementara 40 bidan yang bertugas di Pustu Kota Tikep akan kami tarik dan melakukan mogok kerja sampai kasus ini betul-betul terselesaikan,” tegas Sukma menutup orasinya.

Disela-sela Orasi dari masa aksi, pihak kepolisian melalui Paur Humas Polres Tidore menerima serta memgijinkan bersama 10 orang perwakilan masa aksi untuk berdialog menyampaikan tujuan aksi tersebut

Hadir dalam pertemuan tersebut Kabag OPS AKP Agus Purwanta yang didampingi Kasat Intel serta Pour Humas Polres Tidore  sementara sepuluh perwakilan tersebut diantaranya Ketua IBI selaku Koordinator aksi,  Ketua PPNI,  Kepala Puskesmas Tosa,  Kepala Pustu Dowora,  dan beberapa Pengurus IBI.

Dalam pertemuan itu Kordinator Aksi yang juga Ketua IBI Kota Tidore Kepulauan Sukma Albanjar MM.Kes. menyampaikan tujuan serta maksud dari Aksi Solidatitas ini.

"Aksi ini adalah ingin mengetahui sejauh mana kepolisian menangani kasus teman bidan kami Alm Afifa ini", ujar Sukma saat berdialog dalam ruang pertemuan Polres Tidore sekira pukul 10.31 WIT pada Selasa 11 April 2017.

Menanggapi hal itu, Kabag Ops Tidore, AKP Agus mengatakan, pihaknya berupaya secepat mungkin untuk menggungkapkan kasus ini.

[caption id="attachment_976" align="aligncenter" width="600"] Masa aksi berjalan menuju Kantor Walikota Tidore. (malut.co)[/caption]
"Kami bahkan, tadi malam (10 April)   sudah melaksanakan gelar perkara,  bahkan untuk mempercepat kasus tersebut, Kita sudah di-backup dari pihak Reserse Kriminal Umum Jatandras Polda Maluku Utara," tutur Agus.

Agus menambahkan bahwa, dari gelar perkara semalam sampai hari ini pihaknya sudah memeriksa 11 saksi.

"Sampai hari ini kami sudah memeriksa 11 saksi,  namun menentukan siapa atau pelaku yang diduga pembunuhan ini perlu bukti-bukti," lanjut Agus.

Agus mengakui bahwa kasus ini menjadi kasus yang menonjol dan utama bagi pihak kepolisian Tidore.

"Kami menangani kasus ini dengan serius, karna ini merupakan kasus yang menonjol bagi kami jajaran Polres Tidore,  bahkan yang turun ini adalah Kasubdit Jatandra Sendiri," akui Agus.

Setelah pertemuan, Masa Aksi kemudian diberitahukan hasil pertemuan tersebut oleh perwakilan dan setelah itu masa aksi kemudian melanjutlan aksi solidaritasnya dikantor Walikota Tidore Kepulauan dengan jalan kaki.(Ibas/Lhy/ryk)
Share:
Komentar

Terbaru