Suasana Ratib Hadad Firaj di Masjid Nyili Gamtufkange oleh imam dan syara Kelurahan Gamtufkange beberapa waktu lalu |
Para imam, syara dan tetua adat
di Kota Tidore Kepulauan terus mendukung pemerintah kota dalam upaya mencegah
penyebaran virus corona di wilyayah tersebut dengan cara menggelar ratib hadad
firaj, doa tolak bala, sabaka dorora dan kota
balasi
Sejumlah
kelurahan dan desa di Kota Tidore Kepulauan sejak akhir Maret lalu hingga awal
April ini, menggelar ritual adat dan ratib hadad firaj untuk memanjatkan doa
kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, agar wilayah Kota Tidore Kepulauan
dilindungi dan dijauhkan dari wabah virus corona (COVID-19).
Di
beberapa Masjid dan Musalah di empat kecamatan di Pulau Tidore dan di daratan
Oba, terlihat melaksanakan ratib hadad firaj dipimpin imam bersama syara dan
diikuti oleh warga setempat, dengan jumlah orang terbatas. Di tempat yang lain,
tradisi sabaka dorora atau permintaan doa tolak bala kepada
penjaga negeri, juga dilakukan oleh para tetua adat dan masyarakat adat.
Pada
Selasa malam (31/3/2020) lalu, misalanya, imam dan syara di Kelurahan Cobodoe,
Kecamatan Tidore Timur, menggelar ratib hadad firaj di Masjid Al-Istiqomah yang
dipimpin oleh imam H. Suaib. Selanjutnya tokoh adat di kelurahan yang dipimpin
oleh Bagong Suara tersebut pada Rabu pagi (1/4/2020), melakukan ritual
adat kota balasi atau mengantar wadah berisi siri, pinang dan
kapur sebagai simbol permintaan doa tolak bala ke 10 tempat rumah adat di
sejumlah kelurahan
Pada
tanggal 1 April juga, para imam dan syara Masjid Kesultanan Tidore dipimpin
Imam Jawa Turu, H. Abd. Samad Faruk warga, menggelar ratib hadad firaj di Sigi
Kolano (Masjid Sultan) di Kelurahan Soasio, usai shalat magrib. Hal serupa
dilakukan oleh imam dan syara bersama masyarakat setempat memanjatkan doa tolak
bala di Masjid Nyili Gamtufkange yang dipimpin oleh Imam Tomayou Burhanudin
Abdul Kadir.
Di
Masjid Nurul Insan, Kelurahan Tomagoba, dipimpin Imam Ade Kamari, sejak Kamis
malam (2/4), menggelar ratib hadad firaj. “Kami telah menjadwalkan setiap Kamis
malam dalam sebulan, mengelar hadad firaj memanjatkan doa tolak bala, semoga
negeri ini dijauhkan oleh Allah SWT dari wabah virus korona,” jelas Yakub,
salah seorang pengurus masjid, Senin (6/4) siang.
Hal
serupa sudah dilakukan di Kelurahan Gurabunga, pada setiap kamis malam para
imam dan syara menggelar ratib hadad firaj di Masjid Nurul Hasanah Gurabunga,
sementara masyarakat setempat bersepakat melakukan doa serupa di tiga
lingkungan di Keluraha Gurabunga di waktu yang sama.
“Selama
wabah virus corona, kami di keluraha Gurabunga tetap memanjtakan doa tolak bala
di masjid dan di lingkungan masing-masing setiap malam Jumat (Kamis malam,
red), semoga dengan doa tolak bala melalui ratib Hadad Firaj ini, Allah SWT
melindungi daerah kita dari wabah virus corona,” ujar Lurah Gurabunga, Thalib
Abubakar.
Di
lingkungan Tomadou, Kelurahan Tosa, Kecamatan Tidore Timur, Camat Nurdin
Abdullah bersama imam, syara dan sejumlah tokoh di kelurahan, pada Minggu malam
(5/4) lalu, berkumpul di Masjid Al-Mujahidin melaksanakan ratib hadad firaj.
Mereka juga telah menggelar ritual adat kota balasi, sebagai
simbol permintaan doa tolak bala dari anak cucu negeri kepada para tetua adat
di sejumlah rumah adat.
“Saya
juga sduah meminta kepada seluruh lurah di Kecamatan Tidore Timur untuk
menggelar ratib hadad firaj secara rutin di kelurahan masing-masing, sebagai
salah satu upaya membantu pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran virus
corona melalui doa tolak bala,” jelas Nurdin, Selasa (7/4) sore.
Sementara
itu, Kepala Dinas Pariwisata kota Tidore Kepulauan, Selasa pagi, (7/4),
menjelaskan bahwa dalam rangka Hari Jadi Tidore Ke 912 tahun, yang jatuh pada
tangal 12 April, telah dijadwalkan pada Kamis malam (9/4) nanti, akan digelar
prosei adat sabaka dorora kie se gam adat kornono, yaitu sebuah
tradisi pembacaan doa tolak bala, yang dipusatkan di Masjid Nurul Hasanah,
Keluraha Gurabunga, dilanjutkan pada Minggu malam, (11/4), akan digelar ratib
haadad firaj oleh imam, syara dan bobato adat Kesultanan Tidore di Kadato Kie
Kesultaan Tidore.
Sekretaris
Daerah Dr. H. Asrul Sani Soleiman, Selasa sore, (7/4) mengungkapkan bahwa dari
pantauan lapangan, sejumlah tetua adat, imam dan syara, pemuka agama, tokoh
masyarakat, pesantren hingga beberapa kelompok masyarakat di beberapa tempat di
Kota Tidore Kepulauan, menggelar ritual adat tolak bala serta doa bersama
meminta perlindungan kepada Alah SWT.
“Tentunya,
kegiatan seperti ini akan memberikan kekuatan moril bagi tim medis dan Tim
Covid-19 Kota Tidore Kepulauan untuk bekerja secara maksimal di lapangan,
sekaligus menjadi pelindung selama bertugas,” ujar Asrul Sani.