DPRD Halbar Temui Proyek 2017 Masih Terbengkalai

Editor: Redaksi
Kondisi proyek tambatan perahu | Foto Ruslan Hasby

JAILOLO,MALUT.CO - Sejumlah proyek fisik tahun anggaran 2017 dipersoalkan oleh DPRD Halmahera Barat (Halbar). Sebab, proses pekerjaan proyek-proyek itu baru mencapai 60 persen, bahkan ada proyek yang pekerjaannya baru capai 0,5 persen. 

Hal itu disampaikan Sektetaris Komisi III DPRD Halbar Kamaludin Kaidati dan Wakil Ketua DPRD Halbar Ibnu Saud Kadim pada sejumlah awak media di gedung DPRD Halbar, Kamis (14/12/2017).  sore tadi.

"Kami menemui sejumlah permasalahan proyek yang cukup serius di lapangan saat Reses pada sejumlah proyek, meski sudah mau akhir bulan desember tapi baru mencapai 60 persen bahkan ada 0,5 persen dikerjakan kontraktor." kata Kamaludin.

Terparah, kata Kamaludin adalah poyek tambatan perahu Desa Tuada, Kecamatan Jailolo dengan anggaran Rp. 659 juta yang dikerjakan CV Aerampa. Pasalnya, hingga kini proyek itu belum dilakukan pemancangan tiang.

"Anehnya aktivitas pekerjaan sudah tidak ada dan pekerjaanya baru pengecoran tiang yang terlentang di atas tanah." ungkapnya. 

Menurut Kamaludin, proyek yang anggarannya melekat pada Dinas Perikanan dan Kelautan itu, sudah dicairkan 30 persen. 

"Di lapangan yang kami temui material yang sudah rusak karena semen berkisar 40 sak sudah keras dan tidak bisa dipakai," terang dia.

Selain itu,  pembangunan Gedung wanita dengan anggaran Rp. 585 Juta yang dikerjakan CV Himalaya di Desa Lolory Kecamatan Jailolo belum tuntas dikerjakan. Padahal, Gedung itu sudah tiga kali penganggaran dengan total anggaran miliaran rupiah.

"Tahap pertama berkisar Rp. 200 juta lebih, tahap kedua berkisar Rp. 200 lebih, dan tahap ke tiga Rp. 585 juta." urai Ibnu Saud Kadim

Tambah dia, menyoal proyek Pembangunan jalan sirtu Desa Mutui menuju Tataleka Kecamatan Jailolo dengan nilai Rp. 11 miliar dipastikan tidak tuntas dikerjakan PT. Alfa Adiels. Karena, hingga akhir tahun ini pekerjaan baru saja dimulai.

Serta  proyek Puskesmas Jailolo yang dianggarkan melalui sumber anggaran DAK  sebesar 2 miliar yang dikerjakan oleh salah satu perusahan yang beralamat Sentani Papua itu baru mencapai 60 persen. Kondisi daftar proyek itu merupakan data sementara yang ditemui dan dipastikan akan tidak tuntas dikerjakan.

"Meski pakai jin sekalipun Proyek-proyek yang kami temui itu dipastikan tidak akan selesai karena waktu bulan desember sudah mulai habis," tegasnya.

Mereka berjanji akan mengagendakan pemanggilan Dinas terkait serta menunggu realisasi anggaran dan progres di lapangan yang disampaikan TAPD. Karena, penyampaian itu bakal dicocokan dengan hasil temuan DPRD di lapangan.

"Kami sangat sesalkan dengan kondisi proyek-proyek itu. Dipastikan kelak sangat berpengaruh pada pengelolaan anggaran dan pembangunan tahun anggaran 2018" tutup Ibnu Saud. 

Lan
Share:
Komentar

Terbaru