AJI Ungkap Sebab Krisis Air Bersih di Kota Ternate

Editor: Redaksi
Suasana pertemuan | Foto Istimewa

TERNATE,MALUT.CO - Ketua Bidang Organisasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Ternate, Hairil Abdul Rahim mengemukakan, sebab krisis air bersih yang melanda sebagian kecamatan di Kota Ternate.

Menurut dia, salah satu penyebab Ternate krisis air karena telah terjadi alih fungsi lahan secara besar-besaran di kota wilayah Kesultanan Ternate itu.

“Penyebabnya karena ada pengalihan fungsi lahan. Dimana jumlah lahan kritis di Ternate semakin tinggi dengan bertambahnya pengalihan fungsi lahan menjadi pemukiman. Hutan (pohon-pohon) di tebang yang membuat jumlah air hujan yang meresap ke dalam tanah berkurang. Dampak ini sangat terasa di Keluharan Sangaji atau sekitar kawasan mata air Ake Gaale,” kata Hairil saat disambangi usai menghadiri Diskusi Tematik dengan Media dan Jurnalis Program Kemitraan CSR untuk Konservasi Air melalui sumur resapan di kota Ternate, Selasa 28 November 2017.

Berdasarkan data USAID IUWASH Plus, kata Hairil, kawasan resapan di sekitar mata air Ake Gaale, Kelurahan Sangaji, yang beralih menjadi pemukiman telah berdampak pada berkurangnya jumlah air hujan yang meresap ke dalam tanah wilayah itu.

“Juga pengambilan air yang berlebihan dan menurunnya air hujan yang masuk di kawasan resapan berdampak cadangan air tanah Ake Gaale defisit,” kata dia.

Lokasi mata air Ake Gaale yang terletak 200 meter dari garis pantai itu juga merupakan kawasan yang tanahnya memiliki jenis batuan material pasir lepas. 

“Karena sifat tanah dan cadangan air tanah yang terus berkurang, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara air laut dan air tanah yang mengakibatkan intrusi air laut dan bercampur dengan air tawar. Akibatnya Ake Gaale berasa asin,” sambung dia.

Chief of Party USAID IUWASH Plus Alifah Lestari mengatakan pihaknya telah menyusun program sumur resapan di kawasan resapan air Ake Gaale. 

“Program ini sendiri merupakan bagian dari Rencana Pengamanan Air Minum untuk membantu memperbaiki kondisi sumber air baku di kota Ternate,” ujar dia.

Alifah mengemukakan, USAID IUWASH Plus bersama pemkot Ternate dengan melibatkan pihak swasta melalui Kemitraan Corporate Social Responsibility atau CSR, akan membangun sebanyak 700 sumur resapan di kawasan resapan air setempat.

“Pembangunan sumur resapan ini diharapkan dapat secara nyata mengembalikan fungsi kawasan resapan air dan menambah jumlah cadangan air tanah di mata air Ake Gaale (Ternate Utara) yang merupakan sumber air baku PDAM,” jelas dia.

Gagasan program konservasi air melalui pembangunan sumur resapan ini, sambung dia, berkembang dari Lokakarya Kemitraan CSR untuk Air Minum dan Sanitasi melalui Pendekatan ‘Rumah Bersama’ pada 27 Juli 2017.

Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan perusahaan dan Pemkot Ternate ini, kata Alifah, merupakan tindaklanjut dari harapan wali kota Burhan Abdurahman.

Program USAID Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua atau yang disebut IUWASH Plus ini bekerjasama dengan pemkot dalam rangka meningkatkan akses dan kualitas layanan air minum Ternate. 

Program USAID IUWASH Plus merupakan sebuah inisiatif untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam meningkatkan perbaikan perilaku hygiene bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan krisis air bersih di perkotaan.

“USAID IUWASH Plus juga telah bekerjasama dengan 32 pemerintah daerah yang tersebar di 8 provinsi. Untuk Maluku Utara hanya di Ternate,” ujar Alifah.

Sekkot Ternate M Tauhid Soleman menambahkan, USAID IUWASH PLus selama ini sudah melakukan bimbingan teknik maupun kolaborasi, salah satunya dengan UKM kota setempat dan sudah berjalan sejak beberapa waktu yang lalu.

“Kemudian sekarang ini melakukan kolaborasi dengan Kemitraan CSR, maksudnya bahwa kegiatan ini tidak harus menjadi bagian utama IUWASH Plus tetapi juga ada dari semua lini yang selama ini di luar dari pemerintahan ikut membantu persoalan-persoalan yang berkaitan dengan air bersih di Ternate,” sambung dia.

Tauhid berharap, adanya upaya ini dapat menjadi solusi permasalahan air minum di Ternate.

"Dengan harapan air bersih 100 persen di 2019 layak konsumsi,” ujar dia.

Pihaknya juga akan menyurat ke SKPD sampai pada tingkat kelurahan, terutama untuk ASN untuk bergerak bersama.

“Dengan program setiap rumah satu sumur resapan. Gerakan bersama ini untuk menyelamatkan mata air Ake Gaale, terutama agar air-air tidak terbuang percuma di waktu hujan,” tutup Tauhid.

Red
Share:
Komentar

Terbaru