H-1 Shalat Ied, Pedagang Akui Bawang Laris Manis

Editor: Taufik
[caption id="attachment_3292" align="alignnone" width="600"] Pedagang bawanh di Pasar Jailolo | Lan-Malut.Co[/caption]

JAILOLO,MALUT.CO-Memasuki H-1 Idul Fitri 1438 H, sabtu  24 Juni 2014, omset pedagang bawang merah dan bawang putih di Pasar Ibu, Kecamatan Ibu, meningkat seratus persen.


Meskipun harga kedua bumbu masak tersebut fluktuatif sejak dua minggu terakhir.


Erwin Sinyo, salah satu penjual saat ditemui di pasar mengatakan, bawang merah miliknya sejak pagi hingga siang sudah terjual sekitar 100 kilo gram. Sementara bawang putih sudah terjual sebanyak 40 kg.


"Kalau hari-hari biasa bawang merah sehari (pagi sampai sore) bisa terjual 50 kg, kalau bawang putih sekitar 30 kg," kata Erwin.


Meskipun kata dia, harga bawang merah naik dari harga sebelumnya Rp 40.000 per kilo gram, menjadi Rp 50.000. Sementara harga bawang putih turun dari harga sebelumnya Rp 90.000 menjadi Rp 50.000 per kilo gram.


"Dari seminggu lalu, harga bawang putih sudah turun," ungkap Erwin.


Harga bumbu masak lainnya yang mengalami kenaikan harga adalah tomat. H-1 jelang lebaran, harga tomat naik sebesar Rp 20.000 per kilo gram dari sebelumnya satu minggu kemarin hanya Rp 10.000 menjadi Rp 30.000 per kilo gram. Kondisi yang sama juga terjadi pada harga sayur koll.


Seminggu lalu, sayur berbentuk kepala ini hanya dihargai Rp 10.000 per kilo, di hari terakhir ramadhan naik sebesar Rp 5.000 menjadi Rp 15.000 per kilo gram. Sementara, cabai, kentang dan wortel masih stabil. Cabai di pasar ibu tetap Rp 50.000 per kilo, wortel dan kentang Rp 30.000.


Salah satu faktor naiknya beberapa jenis bumbu masak di Pasar Ibu, Kabupaten Halbar, karena, bahan-bahan tersebut di pasok dari Manado, Sulawesi Utara.


Sebenarnya Petani Halbar sudah mencoba membudidayakan sayur Kol, namun, memasuki bulan ramadhan, pasokan sayur kol dari petani di Kecamatan Tabaru habis. Sehingga pedagang terpaksa memasok dari Manado.


Selain bumbu masak, yang laris manis, di H-1 lebaran, pembuat/penjual ketupat juga keciprat untung, bahan membuat menu lebaran tersebut laku terjual dalam tempo yang sangat cepat.


Momo Malempi, Warga Desa Togola Sanger, Kecamatan Ibu, yang menggelar dagangannya di area Pasar Ibu, sekitar pukul 10.00 WIT pagi, sudah berhasil meraup Rp 270.000 rupiah dari hasil menjual ketupat.


Demikian halnya Katrince, pemilik toko Makmur Bersama, yang menjual cat dan sembilan bahan pokok, mengakui, jelang lebaran, penjualan cat merek Aries naik 50 persen, dari hari-hari biasa.


"Warna yang paling laris adalah warna pink," beber perempuan keturunan Tionghoa ini. 


Harga cat Aries, yang dia jual Rp 55.000 Per 5 kg, sedangkan  sembako, seperti; beras, gula, terigu, dan minyak goreng penjualannya stabil demikian harganya juga normal.


"Hanya telur, naik sedikit, sejak dua minggu lalu, dari Rp 50.000 per rak menjadi Rp 52.000," tutupnya.


Lan/Aan

Share:
Komentar

Terbaru