GELAR DEMO, PUSMAT AJUKAN 5 TUNTUTAN KEPADA PEMERINTAH TENTANG PEMBANGUNAN JIKOMALAMO.

Editor: Taufik
[caption id="attachment_1152" align="aligncenter" width="600"] Masa aksi saat berorasi di depan kantor Walikota Ternate[/caption]

TERNATE, MALUT.CO – Puluhan mahasiswa terlihat berkumpul di depan Kantor Walikota Ternate, Rabu  3 Mei 2017.


"Jangan pernah mengatakan merdeka apabila masyarakat belum sejahtera", sorak orator di depan depan Kantor Walikota Ternate.

Terdapat tiga poin yang ingin disampaikan mahasiswa yang tergabung dalam Pusat Study Mahasiswa Ternate (Pusmat), kepada pemerintah Kota Ternate.


Pertama : Tanah Jikomalamo merupakan tanah sengketa yang tidak bisa lakukan semena-mena oleh pihak manapun.


Kedua : Mengingat tanah Jikomalamo merupakan tanah adat yang dibawah kewenangan Kesultanan Ternate, maka dengan ini kami (Pusmat) meminta dengan hormat agar pihak Kesultanan Ternate, melakukan observasi dan pengkajian ulang terhadap tanah tersebut.


Ketiga : Menimbang tindakan yang dilakukan oleh Adam Marsaoly, Bapak Kapolda Maluku Utara, dan Udin Motul yang telah menjadikan areal Jikomalamo sebagai areal hunian pribadi dengan pola pembangunan yang merusak bentangan alam dan ekosistem alam. Maka dengan ini, kami meminta kepada pihak yang berwenang kiranya melakukan kajian khusus AMDAL dan dampak terkait pembangunan yang terjadi di Jikomalamo.


Empat : Meminta dengan hormat agar pihak DPRD Kota Ternate, merekomendasikan pembentukan pansus untuk mengkaji kembali terkait dampak lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan yang ada di Jikomalamo. Dan segera memanggil Adam Marsaoly, Kapolda Maluku Utara, dan Udin Motul, untuk meminta kejelasan terkait dengan kerusakan struktur alam yang ada akibat pembangunan yang mengesampingkan analisis dampak lingkungan tersebut.


Kelima : Mempertegas ke Pemerintah Kota Ternate, agar segera mengambil alih Jikomalamo dan menindaklanjuti pembangunan ruang tunggu untuk masyarakat Hiri, dan secepatnya meresmikan Jikomalamo sebagai pelabuhan masyarakat Hiri.


[caption id="attachment_1153" align="aligncenter" width="600"] Masa aksi saat berorasi di depan kantor Walikota Ternate[/caption]

Setelah berorasi di depan Kantor  Walikota Ternate, massa aksi kemudian melanjutkan aksi turun kejalan menuju Polda Maluku Utara dan Kantor DPRD Kota Ternate.


Aksi yang dimulai dari Kelurahan Dufa-Dufa, depan Gapura Kampus Institute Agama Islam Negri (IAIN) Ternate. sekitar pukul 08.00 WIT dan berakhir di Depan Kantor DPRD Kota Ternate sekitar pukul 13.00 WIT. (Fahri/Ibas).

Share:
Komentar

Terbaru