Fasilitas Minim, Front Peduli Pendidikan Tuntut Pemerataan

Editor: Taufik
[caption id="attachment_1320" align="aligncenter" width="600"] Masa Aksi Saat Berdialog dengan pihak Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan | RAMLI-MALUT.CO[/caption]

TIDORE,MALUT.CO- Minimnya perhatian terhadap pemerataan fasilitas pendidikan dan tenaga guru menjadi sorotan Front Peduli Pendidikan Kota Tidore dalam aksi di depan Kantor Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan, Senin 8 Mei 2017.


Kordinator aksi, Rusli Usman menyampaikan ketimpangan fasilitas, infrastruktur pendidikan, dan tenaga guru harus diperhatikan secara khusus. "Hasil Observasi kami di Oba menunjukkan bahwa, fasilitas, infrastruktur, dan tenaga guru sangat minim," kata Rusli.


Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Ismail Dokumalamo yang menerima masa aksi mengatakan, terkait masalah pemerataan guru telah dibijaki oleh pemerintah di akhir tahun 2016. Pihaknya telah mengangkat 150 guru bantu yang ditempatkan di Tiga kecamatan, yakni Kecamatan Oba Tengah, Oba dan Oba Selatan dengan anggaran sebanyak Rp 900 Juta.


Sementara itu untuk pemenuhuan fasilitas untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) itu akan dilaksanakan bertahap sesuai kelengkapan sarana dan prasarana sekolah. Sebagai langkah awal telah disosialisasikam ke 10 sekolah di Kota Tidore. Namun, ketidaksiapan sarana prasarana, jaringan, dan listrik menjadi kendala pelaksanaan UNBK.


"Jadi kedepan kami akan lengkapi sarana dan prasarana serta sumber daya manusia, kemudian akan diterapkan UNBK," Jelas Ismail.


Lhy/Aan

Share:
Komentar

Terbaru