Pengakuan Musrad, Membuat Ibu Afifah tak Kuasa Menahan Tangis

Editor: Redaksi
Ibu korban menangis saat mendengar keterangan terdakwa | Ramli/malut.co

"Saat saya bangunkan Afifah, begitu terbangun dan Afifah melihat wajah saya, ia langsung berteriak memanggil MAMA. Saya panik, takut didengar orang saya langsung menarik tali ke lehernya agar tidak berteriak lagi," begitulah pernyataan Terdakwa Musrad kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU), yang membuat Ibu Sabtu bidan Afifah, tak kuasa menahan tangis.

Tangisan ibu korban membuat suasana haru mewarnai persidangan dengan agenda pemeriksaan terdakwa, di Pengadilan Negeri Soasio, Selasa 15 Agustus 2017, sore tadi. Bidan asal desa Mare itu meregang nyawa di Pustu Dowora, pada 7 April lalu.

Di sepanjang sidang terlihat pipi ibu Afifah terus basah dengan air mata. Sesekali beliau menunduk diam menahan kesedihan yang begitu dalam.

"Harapan keluarga hukumannya sebanding dengan perbuatannya," ujar Ibu Sabtu usai persidangan sembari mengusap air mata.

Pantauan malut.co, persidangan terbuka tersebut berjalan lancar, suasana haru tampak menyelimuti ruang sidang. Sementara wajah Musrad sangat tegang dan sedikit berkeringat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari JPU.

Selain ibu korban, terlihat juga keluarga korban hadir dalam persidangan dan mendengarkan keterangan dari terdakwa di ruang sidang PN Soasio tersebut.

Ageda sidang selanjutnya selasa, 22 agustus, dengan agenda pembacaan tuntutan.  

Lhy
Share:
Komentar

Terbaru