Warga Tambula Kecewa Terhadap Pemkot Tikep

Editor: Redaksi
Suasana reses | Malut.Co

TIDORE,MALUT.CO – Warga Kelurahan Tambula, Kecamatan Tidore, Kota Tidore Kepulauan (Tikep) mengaku kecewa dengan Pemkot Tikep. 

Kekecewaan itu terungkap saat Agenda Reses yang dilakukan oleh salah satu politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Tikep yakni Ratna Namsa di Kelurahan Tambula beberapa waktu lalu. 

Dihadapan Ratna, Wanita yang juga Ketua Komisi III DPRD Tikep itu, Muhammad Ketua RT 04 menyesalkan sikap Pemkot yang tidak lagi mengakomodir program peningkatan jalan di RT 04 yang telah dilakukan penggusuran.
"Kami sangat kecewa dengan kebijakan pemerintah yang tidak mengakomodir jalan kami," kata Muhammad. 

Senada dengan Muhammad, Hasan Ketua RW 01, ia mengaku setelah mendengar kabar bahwa program yang diusulkan Kelurahan Tambula baik melalui Musrembang maupun Reses yang kemudian telah dicoret tentu sangat mengecewakan masyarakat, untuk itu besar harapannya agar kedepan DPRD melalui Komisi III dapat memperjuangkan kembali apa yang dibutuhkan masyarakat Kelurahan Tambula.

Menanggapi setiap keluh kesah masyarakat, Ratna Namsa kemudian angkat bicara, ia menjelaskan bahwa sebelum APBD disahkan dengan Nilai Rp. 870 Miliar untuk tahun 2018. Sebelumnya terdapat dua draf KUA PPAS yang diajukan ke DPRD, dimana draf yang pertama dengan nilai Rp. 760 Miliar, dan draf yang ke dua dengan Nilai Rp. 800 Miliar lebih. 

“Kalau di draf yang pertama itu ada program di Kelurahan Tambula, tetapi setelah dikembalikan untuk diperbaiki oleh TAPD dan keluar draf yang ke dua dengan Nilai Rp. 800 Miliar lebih itu, program yang di Kelurahan Tambula juga sudah hilang bahkan banyak program yang diganti tanpa pembahasan, padahal kami berharap kalaupun dilakukan perbaikan bukan program yang diusulkan masyarakat yang kemudian dihilangkan melainkan ditambahkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, bahwa hilangnya program di Kelurahan Tambula dan beberapa kelurahan lainnya, diakibatkan pada keinginan sebagian teman-temannya yang berada di Badan Anggaran (Banggar) untuk tidak mau melakukan pembahasan KUA-PPAS 2018 dengan nilai Rp. 800 Miliar lebih itu yang kemudian di paripurnakan menjadi APBD Kota Tikep tahun 2018.

“Kami di Banggar semuanya berjumlah 12 orang, dan kami bertiga baik saya, Pak mohtar Djumati dan Hambali sudah berupaya keras untuk melakukan pembahasan agar kita dapat mengetahui program apa saja yang akan direalisasi di 2018, namun begitulah parlemen, apabila terjadi perbedaan pandangan maka akan berahir dengan voting, dan sudah tentu kalau voting maka kami bertiga tidak bisa berbuat apa-apa karena jumlah kami yang sedikit,” bebernya.

Untuk itu ia mengajak kepada masyarakat agar ke depannya dapat memilih orang-orang yang bisa bertanggungjawab terhadap aspirasi masyarakat, sehingga apapun yang dikeluhkan masyarakat bisa dijawab dan diperjuangkan dengan baik.

Sikap yang ditunjukan Ratna Namsa beserta dua teman lainnya (Mochtar Djumati dan Hambali Muhammad) itu kemudian mendapat Apresiasi dari Tokoh Masyarakat Kelurahan Tambula Ramli Karim, dia menegaskan bahwa tanpa dijelaskanpun pihaknya telah mengikuti perkembangan yang berlangsung media massa, dan sesungguhnya kata Ramli, Tidore membutuhkan Anggota DPRD seperti mereka bertiga.

“Kami berharap sikap dari ibu Ratna dan teman-teman tidak berubah, meskipun kami sudah disakiti karena program yang dicoret namun dengan perjuangan kalian bisa sedikit menyenangkan hati kami,” tambahnya.

Sementara dari hasil pertemuan tersebut, menurut Kepala Kelurahan Tambula Abdul Gani Djabu bahwa dalam agenda Reses yang diselenggarakan oleh Ratna Namsa itu, pihaknya kembali mengusulkan program yang belum terakomodir di 2018 untuk diperjuangkan kembali, diantaranya Pembangunan Jalan di RT 04, lampu penerang Jalan, Peningkatan Air Bersih RT 03 dan 04, Pembangunan Aula Kelurahan, dan pembangunan tembok tepi RT 04.

Red
Share:
Komentar

Terbaru