Kebutuhan Hidup; Warga Kaputusang Harus Melawan Derasnya Sungai

Editor: Taufik
[caption id="attachment_3454" align="alignnone" width="600"] Suasana warga yang melintas di sungai Desa kaputusang Halmahera Selatan | Rfq-Malut.Co[/caption]

LABUHA,MALUT.CO-Miris kondisi yang dirasakan masyarakat di desa Kaputusang Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel). Betapa tidak, warga setempat harus bertarung nyawa melawan derasnya arus sungai hanya untuk menyebrang ke ibu kota Labuha Bacan.


Tragisnya bukan hanya masyarakat pejalan kaki, namun dengan menggunakan kendaraanpun ikut serta mengarungi sungai yang kedalamannya mencapai dada orang dewasa. Begitu juga dengan dalamnya air sungai tersebut tidak hanya dilalui orang dewasa, namun anak sekolah demi sampai di sekolah masing-masing.


Keprihatinan yang dalam terhadap kondisi tersebut turut dirasakan Maman, seorang warga Desa Kaputusang. Kepada malut.co Maman menuturkan, kondisi tersebut sudah berlangsung lama, namun tidak ada perhatian dari pemerintah Kabupaten Halsel.


Dengan keadaan yang harus dilakukan dengan tujuan keperluan hidup dan aktifitas sehari hari di Labuha, warga setempat harus berupaya sendiri membuat rakit guna memperkecil tantangan melawan arus dan kedalaman air sungai ketika menyebrang.


"Untuk ke Labuha beli sembako atau keperluan sehari-hari harus menggunakan rakit buatan warga, meskipun menembus deras arus sungai," kata Maman Malut.co pada Selasa 4 Juli 2017


Miris, jika terjadi banjir, kata Maman, warga tidak bisa berbuat banyak." Kalau banjir kami terpaksa diam saja," jelasnya.


Dengan rasa prihatin terhadap kondisi itu, selaku warga setempat, Maman berharap Pemda Halsel membangun jembatan penghubung, sehingga warga tidak kesulitan ke ibu kota kabupaten. "Kami hanya minta dibangun jembatan itu saja sudah cukup." harapnya.


Rfq/Adr

Share:
Komentar

Terbaru