Longsor Telan Dua Korban Jiwa

Editor: Taufik
[caption id="attachment_2335" align="aligncenter" width="600"] Salah satu rumah yang tertimbun longsor | Ari-Malut.Co[/caption]

TERNATE,Malut.Co-Musibah tanah longsor  di Kelurahan Tobona, Ternate Selatan, Kamis 1 Juni 2017, dini hari menelan 2 korban jiwa, dan 1 luka-luka. Dua rumah warga juga tak luput dari longsor yang berlokasi di RT 03/RW08 kelurahan Tabona Ternate.


Korban luka-luka sekaligus pemilik rumah yang di lokasi longsor, Nursan (30). Sementara korban jiwa tak lain adalah keponakan Nursan, yakni Namira gadis (16), siswa SMP AL Irsad Ternate, bersama adiknya Takdir (9).


"Kami mendengar suara seperti guntur (petir), kemudian disusul bunyi batu yang terguling ke arah belakan rumah, langsung kami lari untuk menyelamatkan diri. Saya sudah tidak tahu apa anak dua itu mendengar atau tidak, karena mereka berdua sementara tidur," Kisah Nursan, sambil menangis.


Kedua bocah yang menjadi korban tanah longsor itu ternyata ditinggal pergi ibunya. Sementara bapak mereka sedang berada di luar kota (Halmahera). Keduanya tinggal di rumah tersebut bersama dengan Nusran dan Ibrahim (63), kakek mereka.


Sementara batu yang mengenai lutut Nursan,  membuat tante dari kedua korban tersebut tak bisa bergerak.


[caption id="attachment_2336" align="aligncenter" width="600"] Korban Longsor, Nusran | Ari-Malut.Co[/caption]

Menurut keterangan Lurah Tabona, Rudi Jafar Sip, korban jiwa merupakan warga Kelurahan Mangga Dua bukan warga Tabona. Namun, mereka (keluarga korban), diketahui berkunjung dan belum jelas menetap. Meski demikian, musibah tersebut terjadi di wilayah Tabona, sehingga pihaknya  harus tetap menenganinya.


Sementara terkait dengan lokasi longsor, Rudi juga menjelaskan, tiga bulan lalu (Februari) pernah terjadi longsor. Pihaknya sudah pernah berkoordinasi dengan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD). Lurah Tabona Rudi Jafar Sip mengungkapkan, bahwa pada tiga bulan lalu (Februari) pernah terjadi longsor juga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada saat itu, datang memberikan bantuan. Juga sudah mewarning warga, mereka diminta untuk tidak menetap kembali di lokasi yang tergolong rawan longsor tersebut.


"Saya dan petugas kelurahan tidak bisa berbuat apa-apa, karena hanya itu tempat tinggal mereka," Ucap Rudi.


Sementara itu, sebagaimana informasi yang dihimpun wartawan malut.co, pemilik tanah tersebut diketahui adalah bos toko Aneka Raya, Acong Cina. Namun, Warga yang tinggal di lokasi tersebut sudah membuat surat pernyataan yang tidak mengikat Acong sebagai penanggungjawab.


"Warga bikin surat pernyataan, yang isinya kalau terjadi sesuatu, Acong sebagai pemilik tanah tidak bertanggungjawab," Urai Rudi.


Ari/Aan

Share:
Komentar

Terbaru