Krisis Air Bersih, Hamente Haus Karena Janji Palsu

Editor: Taufik

 


[caption id="attachment_2971" align="alignnone" width="600"] Aliansi Solidaritas Masyarakat Hamente Tibobol saat menggelar aksi di depan Kantor Bupati Halmahera Barat | Lan-Malut.Co[/caption]

JAILOLO,MALUT.CO- Aliansi Solidaritas Masyarakat Hamente Tibobol (desa Tibobo, desa Hoku-hoku Gam, desa Gamyial, desa Campaka, desa. Ngaon, desa. Gamsugi) kecamatan Sahu Timur kabupaten Halmahera Barat (Halbar), menggelar aksi unjuk rasa, Rabu, 14 Juni 2017, di depan kantor Bupati.


"Hamente Haus Karena Janji Palsu oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat," itu yang tertulis pada spanduk yang dibentangkan oleh masa aksi.


Masa menggunakan tiga unit mobil Pick-Up yang dilengkapi pengeras suara dengan jumlah massa puluhan orang, mereka menggelar aksi karena permasalahan Air Bersih yang tidak dinikmati warga setempat dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Halbar.


Nafel Kaisa, salah seorang orator aksi dalam penyampaian orasinya, meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati Halbar agar menjelaskan penyebab desa Hamente hingga saat ini tidak pernah diperhatikan ketersedian Air bersihnya. Padahal, PDAM memperoleh sumber airnya dari hutan di desa Tibobo, baru kemudian di distribusikan pada masyarakat Jailolo.


"Bagaimana mungkin sumber air dari gunung Tibobo tapi orang Hamente tidak pernah peroleh air bersih, ini sangat aneh." teriaknya kesal.


Massa aksi mulai berkumpul di Hamente, desa Tibobo, kecamatan Sahu Timur, selanjutnya ke desa Hoku-Hoku Gam dan kemudian bergerak menuju titik aksi. Penyampain orasi dimulai di kantor DPRD Halbar desa Hatebica kecamatan Jailolo.


Terpisah, Fandi dalam orasinya mengaku masyarakat Hamente sudah dikucilkan oleh Pemda Halbar dengan tidak diperhatikannya kesulitan warga mendapatkan Air bersih. Padahal, pada bulan Juni 2017 bupati Danny telah menyampaikan janji, bahwa air PDAM akan segera mengalir.


Sementara Fransisko Katty, dalam orasinya menagih janji Bupati dan Wakil Bupati Halbar yang terlanjur diucapkan dihadapan masyarakat terkait ketersedian air bersih. Lanjutnya, ia menilai bupati telah melakukan pembohongan publik karena warga Hamente sampai hari ini masih kesulitan mencari Air bersih, hingga setahun lebih kepemimpinan Danny-Zakir.


Massa mengancam akan memboikot mesin induk PDAM di desa Tobobo agar seluruh kecamatan tidak menikmati air, jika tuntutan mereka tidak segera dijawab oleh Pemerintah.


Sementara Danny Missy, saat hearing bersama massa aksi, mengaku persoalan yang dialami oleh warga Hemente Tibobo tidak ketahuinya karena tak pernah ada laporan atas permasalahan yang terjadi di Hamente. Danny pun kembali berjanji akan menindaklanjuti aspirasi warga dengan memberi perhatian khusus atas tuntut tersebut. "Hari ini juga saya akan melakukan audiens di desa Hamente Tibobo untuk melihat dan mendengar langsung keluhan warga Hamente dan mencari solusinya." ucapnya mencoba menenangkan para pendemo.


Lan/Aan

Share:
Komentar

Terbaru